RN News | Cirebon Timur - Bertahun-tahun lamanya rusak berlubang, kini amarah warga Cirebon Timur tidak bisa terbendung lagi. Lambannya penanganan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon mendorong ribuan warga Cirebon Timur berduyun-duyun mengikuti aksi solidaritas sebagai bentuk perlawanan atas tidak keberpihakannya kebijakan pemerintah daerah terhadap kondisi jalan rusak di wilayah timur Kabupaten Cirebon yang sudah amburadul, Sabtu (12/4).
Pantauan RN-News.com , meski diguyur hujan namun konvoi kendaraan dan jalan kaki pada aksi solidaritas dan kepedulian warga Cirebon Timur Bersatu terhadap kondisi infrastruktur jalan ini tetap berjalan dimulai dari Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang sampai Desa Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran. Di lokasi terakhir ini, ribuan masyarakat Cirebon Timur meluapkan seluruh kekesalannya dengan menanam pohon pisang dan menebar ikan lele sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Koordinator Aksi Cirebon Timur Bersatu, H. Dade menyebutkan jika kondisi jalan rusak dan semakin amburadul ini sudah berlangsung sejak 2018 lalu, namun hingga saat ini tidak ada realisasi meskipun pernah dijanjikan akan dilakukan perbaikan pada 2022 lalu. Menurutnya, ruas jalan ini adalah akses vital masyarakat baik menuju rumah sakit, sekolah, hingga pasar tradisional. Dengan kondisi jalan berlubang besar seperti ini tentunya menjadi ancaman masyarakat pengendara yang melintasi jalan ini.
"Pemda sudah tidak sanggup kelola APBD dan tidak sanggup melobi pusat, artinya pemerintah daerah gagal. Maka di hari ini kita turun semua karena janji tinggal janji. Katanya Kabupaten Cirebon mentereng, tapi bagi kami Cirebon Timur tetap gupak (jalan bak kubangan kerbau). Kalau jalan saja tetap begini kondisinya jadi mana buktinya jika Kabupaten Cirebon mentereng," tegasnya.
Dalam aksi tersebut, selain tanam pohon pisang dan tebar ikan lele, bertepatan dengan momentum hari jadi Kabupaten Cirebon ke 543 dilakukan juga prosesi potong tumpeng dan mandi lumpur dijalan berlubang penuh dengan genangan air. Masyarakat Cirebon Timur menolak keras jika hanya dilakukan perbaikan tambal sulam, namun masyarakat mendesak agar Pemda melakukan pembangunan betonisasi.
"Kami ingin jalan yang layak dan bukan tambal sulam. Kami ingin betonisasi karena kondisi dan kebutuhan, bukan kemewahan. Kami juga pastikan aksi ini akan berlanjut jika Pemkab Cirebon masih tutup mata dan tidak segera merealisasikan pembangunan jalan yang baik," ujarnya.
Gerakan aksi masyarakat Cirebon Timur Bersatu pagi hari ini adalah simbol perlawanan atas ketidak adilan pembangunan di Cirebon Timur yang dirasa sudah sangat merugikan dan menyengsarakan masyarakat hingga banyaknya jatuh korban akibat jalan di Cirebon Timur yang sudah amburadul. @Ries