Politeknik Negeri Indramayu Inovasi Sistem Pendosisan Otomatis untuk Pengendalian Kaporit dalam Pengolahan Air Bersih

Politeknik Negeri Indramayu Inovasi Sistem Pendosisan Otomatis untuk Pengendalian Kaporit dalam Pengolahan Air Bersih

Senin, 23 Desember 2024, Desember 23, 2024

Indramayu – Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) melalui Kelompok Bidang Keahlian, telah melakukan terobosan besar dalam pengolahan air dengan menggandeng PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kabupaten Indramayu. Terobosan ini berfokus pada pengendalian pemberian kaporit dalam proses pengolahan air, guna memastikan kualitas air yang lebih baik dan aman bagi masyarakat.

Kaporit, atau calcium hypochlorite, adalah senyawa kimia yang umum digunakan sebagai desinfektan dalam pengolahan air. Namun, penggunaannya yang berlebihan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan merugikan kualitas air. Oleh karena itu, tim dari Polindra mengembangkan Sistem Pendosisan Otomatis PAC (Pemberian Kaporit), alat inovatif yang bertujuan untuk mengontrol dosis kaporit secara lebih akurat, sesuai dengan tingkat kekeruhan air.

Indra Fitriyanto, salah satu dosen dari Polindra yang terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa sistem ini berfungsi untuk menyesuaikan jumlah kaporit yang diberikan berdasarkan kejernihan air. Jika air keruh, sistem ini akan menambah dosis kaporit, sedangkan jika air lebih jernih, dosis kaporit akan dikurangi. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemberian kaporit yang berlebihan dan memastikan kualitas air tetap terjaga.

"Melalui alat ini, kami berharap kualitas air di Kabupaten Indramayu dapat semakin baik. Alat ini akan membantu menjaga keseimbangan dosis kaporit, sehingga air tidak hanya lebih jernih, tetapi juga tidak berbau. Keberadaan alat ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan layanan PDAM untuk masyarakat," ujar Indra Fitriyanto dalam wawancara dengan awak media pada Senin, 23 Desember 2024.

Sistem Pendosisan Otomatis PAC ini, menurut Indra, akan segera dipublikasikan dan diseminarkan untuk meningkatkan pemahaman tentang cara kerjanya. Ia berharap temuan ini tidak hanya bermanfaat bagi PDAM Indramayu, tetapi juga bagi masyarakat luas, dengan harapan dapat mengurangi penggunaan kaporit yang berlebihan dan menghasilkan air yang lebih bersih dan sehat.

"Harapan kami, dengan inovasi ini, kami bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi Kabupaten Indramayu. Semoga alat ini dapat digunakan secara luas dan membantu menciptakan pasokan air bersih yang lebih berkualitas dan tidak berbau," pungkas Indra Fitriyanto.

Dengan adanya penelitian dan pengembangan ini, Polindra menunjukkan komitmennya dalam memberikan solusi praktis dan inovatif untuk permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya dalam pengolahan air bersih yang lebih efisien dan ramah lingkungan. (Wira)

TerPopuler